Sunday, January 29, 2012

philly berhias rupa-rupa seni

Trotoar dipenuhi tumpukan salju sore itu dan memenuhi pandanganku dan sahabatku-- Jessica (my roommate), Elaine, Zeva, Iman, dan Gufron. Kami berjalan sesekali berlari kecil, berkejaran di tumpukan salju. Kami terus berjalan melawan arus angin yang berpelukan dengan nafas si putih. Kami dicengkeram dingin sekalipun tubuh tertutup. Rempong. Berat dan keberatan menenteng seluruh kain dan bulu hewan di sekujur coat, shawl, gloves, heads, boots, hingga earmuff. Yah, tapi barisan gedung dan deretan salju, dan impian untuk mencicipi bumbu KGC (Kentucky Grill Chicken) menghalau segala rintangan dan cengkeraman dari segala yang menghadang.

Philly dan Amerika bersyukur memiliki Jane Golden, muralist dari Margate New Jersey, yang merangkai proyek seni untuk mengkampanyekan Philly Anti Grafiti. Philly bersinar, dilukis 2600 mural, penuh warna, berlumur kisah. Sungguh detail, dramatik, dan megah.



Setiap Mural meletupkan kisahnya sendiri. Merangkai mimpi. Merefleksikan hidup. Mengalirkan semangat di stiap mili darah. Isu kriminal, kekerasan, kritik, beragam kisah perjuangan, keyakinan dan agama, hingga kisah cinta terlukiskan dalam Mural. Orang-orang ramai melukiskan hati dengan lukisan dan seluruh simbol yang tersirat di dalamnya, lalu menunjukkannya agar setiap orang mampu memaknai setiap inci kehidupan. Bukan hanya dalam sebatas konteks jalanan dan persimpangan, melainkan mencakup konteks manusiawi menciptakan keindahan dramatis bersama di Philly.

Kami masih trus berjalan menapaki salju, mencicipi karya seni Mural, menjalani mimpi menyaksikan orang-orang saling menyinari kehidupan satu sama lain. Mimpi yang tersirat dalam Mural menggelitikku. Mengayuh mata menyelami rupa-rupa kisah. Mengantar mimpi tepat di pusaran keajaiban lalu menenggelamkan hati dalam rasa takjub.

Lampu-lampu jalan berderet menyeret sinar menghias malam. Hiasan malam bertabur. Tepi jalan kaya seni yang membujur di setiap lirik retinaku. Mural dan artisnya berparade tak hentinya dalam pancaran pesona warna.
Sungguh, Philly, betapa menggairahkannya diri’mu’..

1 comment: